sepak bola meninggal

sepak bola meninggal

Tragedi Kanjuruhan: Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 135 - BBC Pada Sabtu malam tanggal 1 Oktober 2022, terjadi kerusuhan hebat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Menurut Kapolda Jawa Timur, dalam kejadian tersebut sebanyak 127 orang tewas, termasuk dua anggota polisi. Namun, angka tersebut kemudian bertambah menjadi 135. Korban meninggal dunia adalah suporter Arema dan Persebaya yang terlibat dalam kerusuhan di dalam stadion. Korban juga termasuk pemain sepak bola Tanah Air seperti Eri Irianto, Gelandang legendaris Persebaya Surabaya dan timnas Indonesia, yang meninggal dunia usai berlaga melawan PSIM Yogyakarta. Selain itu, Viktor Marcell Hegedűs dan Franz Beckenbauer juga meninggal dunia pada tahun yang sama. Menko Polhukam Indonesia, Mahfud MD mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan menjadi kasus kematian sepak bola terparah ketiga di dunia. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1995 di Liga Dunhill, ketika seorang suporter Persebaya bernama Suhermansyah meninggal dunia ketika menyaksikan pertandingan. Dalam dunia sepak bola, terdapat aturan bola mati dan hidup. Bola mati terjadi saat bola keluar atau wasit menghentikan pertandingan. Namun, tragedi Kanjuruhan adalah bukti bahwa dalam sepak bola, peraturan tersebut masih belum cukup untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang fatal.