rifampicin

rifampicin

Rifampisin adalah obat antibiotik yang berguna untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti tuberkulosis, kusta, brucellosis, dan Legionnaire. Obat ini termasuk dalam kelompok antibiotik rifamisin dan bekerja dengan cara menghambat produksi RNA bakteri. Rifampisin pertama kali ditemukan pada tahun 1965 dan sudah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai Obat Penting. Rifampisin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri, seperti tuberkulosis, lepra, dan infeksi mikobakteria non-TBC. Dalam pengobatan penyakit Hansen, rifampisin selalu dikombinasikan dengan dapson dan clofazimine untuk menghindari resistensi obat. Namun, penggunaan rifampisin juga dapat menimbulkan efek samping seperti perubahan warna cairan tubuh dan reaksi alergi. Manfaat rifampisin adalah untuk mengobati dan mencegah tuberkolosis, mengurangi bakteri tertentu di hidung dan tenggorokan yang dapat menyebabkan meningitis atau infeksi lain, serta mencegah penyebaran bakteri ini ke orang lain. Namun, penggunaan rifampisin juga harus hati-hati, terutama dalam pengobatan HIV/AIDS, karena dapat mempengaruhi efektivitas obat antiretroviral. Selain itu, dalam pengobatan tuberkulosis (TBC), rifampisin dikombinasikan dengan isoniazid dan obat TBC lainnya untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Rifampisin juga dapat membunuh bakteri setengah aktif yang biasanya tidak bereaksi terhadap isoniazid. Meskipun begitu, efek samping rifampisin bersifat sementara dan penggunaannya harus sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang tepat.