tom 500 days of summer

tom 500 days of summer

6 Pelajaran Cinta dari Kisah Tom dan Summer di Film 500 Days of Summer Film 500 Days of Summer menceritakan tentang kisah romansa Tom dan Summer yang memiliki problematika umum dalam hubungan percintaan. Film ini bukan hanya tentang indahnya cinta, tetapi juga tentang realitas kehidupan yang sulit dalam hubungan percintaan. Tom Hansen adalah seorang yang berambisi menjadi seorang arsitek yang bekerja sebagai penulis kartu ucapan. Ia kemudian bertemu dengan Summer Finn, seorang karyawan baru di tempat kerjanya. Mereka memiliki kesamaan selera musik dan berbicara tentang cinta. Tom percaya cinta, tetapi Summer tidak. Tom kemudian jatuh hati pada Summer, dan saat Summer memutuskan hubungan mereka, Tom merenung untuk mencari tahu di mana kesalahan yang ia lakukan dan bagaimana ia bisa meraih kembali cintanya. Apa saja pelajaran cinta yang bisa dipetik dari kisah Tom dan Summer dalam film 500 Days of Summer? 1. Kebahagiaan tidak boleh tergantung pada seseorang. Summer menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan Tom, dan hal itu membuatnya kehilangan dirinya sendiri. 2. Cinta tidak selalu memiliki akhir yang bahagia. Tom dan Summer memulai hubungan mereka dengan indah, tetapi akhirnya Summer memutuskan untuk berpisah. 3. Menerima seseorang apa adanya. Tom mencoba untuk mengubah Summer menjadi seperti dirinya, tetapi seharusnya ia menerima Summer apa adanya. 4. Jangan terlalu terobsesi pada seseorang. Tom terlalu terobsesi pada Summer, dan hal itu membuatnya kehilangan jati dirinya. 5. Belajar untuk merasa cukup. Tom bertanya-tanya tentang "apa yang salah dengan dirinya?" saat ia diabaikan oleh Summer. Hal-hal buruk bisa terjadi saat kita tidak merasa cukup dalam diri kita sendiri. 6. Non-linear timeline bisa menambah dimensi cerita percintaan. Non-linear timeline film 500 Days of Summer menambah dimensi dalam cerita percintaan Tom dan Summer, dan memberikan sudut pandang yang berbeda dari cerita-cerita percintaan lainnya. Dari kisah Tom dan Summer, kita dapat belajar bahwa cinta tidak selalu memiliki akhir bahagia, kita harus belajar untuk menerima seseorang apa adanya, jangan terlalu terobsesi pada seseorang, dan kebahagiaan tidak boleh tergantung pada seseorang. Selain itu, non-linear timeline bisa memberikan dimensi baru dalam cerita percintaan.